Cuplikan Cita-cita Besar

Tak seperti biasanya, Papa pulang kantor dalam keadaan tidak sehat. Hmm, aku melihat beliau sedikit pusing. Langkahnya letoy, karena hari itu adik ku tak digendong seperti biasa. Adikku biasanya selalu digendong setiap papa pulang dari kantor. Biasalah, anak bungsu memang lebih dimanjakan. Hari itu papa langsung masuk ke kamarnya untuk berbaring. Beberapa saat kemudian papa memanggilku untuk minta tolong diambilkan obat captopril, ya aku hafal betul nama obat itu. Papa sudah lama menjadi pelanggan obat itu, beliau memang dari dulu menderita tekanan darah tinggi. Dengan cepat kuambilkan obat untuk papa, sekalian aku ambilkan minum untuknya. Kulihat papa masih tertidur setelah meminum obatnya. 
Hingga adzan maghrib berkumandang, kulihat papa masih berbaring di tempat tidur. Ini adalah hal teraneh dalam hidupku, beliau tidak pernah selalai itu dalam ibadahnya. Benar saja, saat adzan hampir berakhir, papa bangkit dari tidurnya. Beliau berlalu untuk mandi dan mengganti pakaian. Ya, beliau selalu terlihat gagah menggunakan baju koko. Badannya tinggi, berkumis tebal, berbulu tipis di hampir semua wajah bawahnya, badannya berisi, dan selalu terlihat segar dan ramah dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya. Tapi hari itu beliau tak seperti biasa, saat berangkat ke mesjid beliau pun beliau tak banyak bicara. Kebetulan hari itu aku tak ikut sholat berjamaah ke mesjid. Aku menunggu mama pulang, aku sholat di rumah saja.

Tidak ada komentar: